Keesokan harinya bila tiba waktunya ia ke tempat Aisyah,
dilihatnya Aisyah sedang mengeluh karena sakit kepala: "Aduh
kepalaku!" Tetapi ia berkata - sedang dia sudah mulai merasa
sakit: "Tetapi akulah, Aisyah, yang merasa sakit kepala."
Tetapi sakitnya belum begitu keras dalam arti ia harus
berbaring di tempat tidur atau akan merintanginya pergi
kepada keluarga dan isteri-isterinya untuk sekedar mencumbu
dan bergurau. Setiap didengarnya ia mengeluh Aisyah juga
mengulangi lagi mengeluh sakit kepala.
Lalu kata Nabi, "Apa salahnya kalau engkau yang mati lebih
dulu sebelum aku. Aku yang akan mengurusmu, mengafanimu,
menyembahyangkan kau dan menguburkan kau!"
Karena senda-gurau itu cemburu kewanitaannya timbul dalam
hati Aisyah yang masih muda itu, sekaligus cintanya akan
gairah hidup ini, lalu katanya:
"Dengan begitu yang lain mendapat nasib baik. Demi Allah,
dengan apa yang sudah kaulakukan itu seolah engkau menyuruh
aku pulang ke rumah dan dalam pada itu kau akan berpengantin
baru dengan isteri-isterimu."
Nabi tersenyum, meskipun rasa sakitnya tidak mengijinkan ia
terus bergurau.
http://media.isnet.org/islam/Haekal/Muhammad/index.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar