Senin, Juni 26, 2006

= Pesan kepada Muhajirin dan Anshar =

"Seorang hamba Allah oleh Tuhan telah disuruh memilih antara
dunia  dan  akhirat  dengan  apa  yang  ada padaNya, maka ia
memilih yang ada pada Tuhan."

Muhammad  diam  lagi,  dan  orang-orang  juga   diam   tidak
bergerak.  Tetapi  Abu  Bakr  segera  mengerti,  bahwa  yang
dimaksud oleh Nabi  dengan  kata-kata  terakhir  itu  adalah
dirinya.  Dengan perasaannya yang sangat lembut dan besarnya
persahabatannya dengan Nabi, ia tak dapat menahan  air  mata
dan menangis sambil berkata:

"Tidak.  Bahkan  tuan  akan  kami tebus dengan jiwa kami dan
anak-anak kami."

Kuatir rasa terharu Abu Bakr ini akan  menular  kepada  yang
lain, Muhammad memberi isyarat kepadanya:

"Sabarlah, Abu Bakr."

Kemudian dimintanya supaya semua pintu yang menuju ke mesjid
ditutup, kecuali pintu yang  ke  tempat  Abu  Bakr.  Setelah
semua pintu ditutup, katanya lagi:

"Aku  belum  tahu  ada  orang yang lebih bermurah hati dalam
bersahabat dengan aku seperti  dia.  Kalau  ada  dari  hamba
Allah  yang  akan  kuambil sebagai khalil (teman kesayangan)
maka  Abu  Bakrlah   khalilku.   Tetapi   persahabatan   dan
persaudaraan  ialah  dalam  iman,  sampai tiba saatnya Tuhan
mempertemukan kita."

Bilamana Muhammad turun dari mimbar, sedianya  akan  kembali
pulang  ke  rumah  Aisyah, tapi ia lalu menoleh kepada orang
banyak itu dan kemudian katanya:

"Saudara-saudara  Muhajirin,   jagalah   kaum   Anshar   itu
baik-baik;  sebab selama orang bertambah banyak, orang-orang
Anshar akan seperti itu juga  keadaannya,  tidak  bertambah.
Mereka  itu  orang-orang  tempat aku menyimpan rahasiaku dan
yang telah memberi  perlindungan  kepadaku.  Hendaklah  kamu
berbuat  baik  atas  kebaikan  mereka  itu  dan  maafkanlah5
kesalahan mereka."
 
http://media.isnet.org/islam/Haekal/Muhammad/index.html 

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...