Senin, Juni 26, 2006

= Setelah Meninggalnya Abu Thalib dan Siti Khadijah =

Abu  Jahl  segera   menyadari   bahwa   peristiwa   ini   akan
terselesaikan  juga  malam  itu dan orangpun sudah menyetujui.
Kalau dia menentang mereka juga, tentu  akan  timbul  bencana.
Merasa  kuatir,  lalu  cepat-cepat ia pergi. Waktu itu, ketika
Mut'im bersiap akan merobek piagam tersebut, dilihatnya  sudah
mulai  dimakan  rayap,  kecuali  pada bagian pembukaannya yang
berbunyi: "Atas namaMu ya Allah..."

-------------------------------------------------

Sesudah  kehilangan  dua  orang  yang  selalu  membelanya  itu
Muhammad  melihat  Quraisy  makin  keras  mengganggunya.  Yang
paling  ringan diantaranya ialah ketika seorang pandir Quraisy
mencegatnya di tengah jalan lalu  menyiramkan  tanah  ke  atas
kepalanya.  Tahukah  orang  apa  yang  dilakukan  Muhammad? Ia
pulang ke rumah dengan tanah yang masih diatas kepala. Fatimah
puterinya  lalu datang mencucikan tanah yang di kepala itu. Ia
membersihkannya sambil  menangis.  Tak  ada  yang  lebih  pilu
rasanya  dalam  hati  seorang  ayah dari pada mendengar tangis
anaknya,  lebih-lebih  anak  perempuan.   Setitik   air   mata
kesedihan  yang  mengalir  dari  kelopak  mata  seorang puteri
adalah sepercik api yang  membakar  jantung,  membuatnya  kaku
karena  pilu,  dan  karena pilunya ia akan menangis kesakitan.
Juga  secercah  duka  yang  menyelinap  kedalam  hati   adalah
rintihan  jiwa  yang  sungguh keras, terasa mencekik leher dan
hampir pula menggenangi mata.

Sebenarnya Muhammad adalah seorang ayah yang sungguh bijaksana
dan  penuh  kasih  kepada  puteri-puterinya.  Apakah yang kita
lihat ia lakukan terhadap tangisan anak  perempuan  yang  baru
saja   kehilangan  ibunya  itu?  Yang  menangis  hanya  karena
malapetaka yang menimpa ayahnya? Tidak lebih dan semua itu  ia
hanya menghadapkan hatinya kepada Allah dengan penuh iman akan
segala pertolonganNya.

"Jangan menangis anakku," katanya kepada puterinya yang sedang
berlinang air mata itu. "Tuhan akan melindungi ayahmu."

Kemudian  diulangnya:  "Sebelum  wafat  Abu  Talib orang-orang
Quraisy itu tidak seberapa mengganggu saya."

Sesudah peristiwa itu gangguan Quraisy kepada  Muhammad  makin
menjadi-jadi. Ia merasa tertekan sekali.
 
http://media.isnet.org/islam/Haekal/Muhammad/index.html 

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...