Selasa, Juni 27, 2006

= Saat Menyampaikan Wahyu =

Selesai  makan, katanya kepada mereka: "Saya tidak melihat ada
seorang manusia di kalangan Arab ini dapat membawakan  sesuatu
ke  tengah-tengah  mereka  lebih  baik  dari yang saya bawakan
kepada kamu sekalian ini.  Kubawakan  kepada  kamu  dunia  dan
akhirat  yang  terbaik. Tuhan telah menyuruh aku mengajak kamu
sekalian. Siapa di antara kamu ini yang mau mendukungku  dalam
hal ini?"

Mereka    semua   menolak,   dan   sudah   bersiap-siap   akan
meninggalkannya. Tetapi tiba-tiba Ali bangkit - ketika itu  ia
masih anak-anak, belum lagi balig.

"Rasulullah,  saya  akan  membantumu,"  katanya.  "Saya adalah
lawan siapa saja yang kautentang."

Banu   Hasyim   tersenyum,   dan   ada   pula   yang   tertawa
terbahak-bahak.  Mata  mereka  berpindah-pindah dari Abu Talib
kepada anaknya. Kemudian mereka  semua  pergi  meninggalkannya
dengan ejekan.

Sesudah  itu  Muhammad  kemudian  mengalihkan  seruannya  dari
keluarga-keluarganya yang dekat kepada seluruh penduduk Mekah.
Suatu  hari  ia naik ke Shafa2 dengan berseru: "Hai masyarakat
Quraisy." Tetapi orang Quraisy itu  lalu  membalas:  "Muhammad
bicara  dari  atas  Shafa."  Mereka lalu datang berduyun-duyun
sambil bertanya-tanya, "Ada apa?"

"Bagaimana pendapatmu sekalian kalau kuberitahukan kamu, bahwa
pada  permukaan  bukit  ini  ada  pasukan  berkuda. Percayakah
kamu?"

"Ya," jawab mereka. "Engkau tidak  pernah  disangsikan.  Belum
pernah kami melihat engkau berdusta."

"Aku mengingatkan kamu sekalian, sebelum menghadapi siksa yang
sungguh berat," katanya, "Banu Abd'l-Muttalib, Banu Abd Manaf,
Banu  Zuhra,  Banu  Taim,  Banu  Makhzum  dan  Banu Asad Allah
memerintahkan     aku      memberi      peringatan      kepada
keluarga-keluargaku  terdekat. Baik untuk kehidupan dunia atau
akhirat. Tak ada sesuatu bahagian atau keuntungan  yang  dapat
kuberikan  kepada  kamu,  selain  kamu  ucapkan: Tak ada tuhan
selain Allah."

Atau  seperti  dilaporkan:  Abu  Lahab  -  seorang   laki-laki
berbadan  gemuk dan cepat naik darah - kemudian berdiri sambil
meneriakkan: "Celaka kau hari ini.  Untuk  ini  kau  kumpulkan
kami?"

Muhammad  tak  dapat  bicara.  Dilihatnya pamannya itu. Tetapi
kemudian sesudah itu datang wahyu membawa firman Tuhan:

"Celakalah kedua tangan Abu Lahab, dan celakalah ia.  Tak  ada
gunanya  kekayaan  dan  usahanya  itu. Api yang menjilat-jilat
akan menggulungnya" (Qur'an 102:1-8)

-------------------------------------------------

Untuk ketiga kalinya mereka mendatangi lagi Abu Talib.

"Abu   Talib'"   kata   mereka,  "Engkau  sebagai  orang  yang
terhormat, terpandang  di  kalangan  kami.  Kami  telah  minta
supaya   menghentikan   kemenakanmu   itu,   tapi  tidak  juga
kaulakukan. Kami tidak akan tinggal diam terhadap  orang  yang
memaki  nenek-moyang  kita,  tidak  menghargai harapan-harapan
kita dan mencela berhala-berhala kita - sebelum  kausuruh  dia
diam  atau  sama-sama  kita  lawan dia hingga salah satu pihak
nanti binasa."

Berat sekali bagi Abu  Talib  akan  berpisah  atau  bermusuhan
dengan masyarakatnya. Juga tak sampai hati ia menyerahkan atau
membuat kemenakannya  itu  kecewa.  Gerangan  apa  yang  harus
dilakukannya?

Dimintanya  Muhammad  datang  dan diceritakannya maksud seruan
Quraisy. Lalu  katanya:  "Jagalah  aku,  begitu  juga  dirimu.
Jangan aku dibebani hal-hal yang tak dapat kupikul."

--------------------------------------------------

Karena itu, dengan jiwa yang penuh kekuatan  dan  kemauan,  ia
menoleh kepada pamannya seraya berkata:

"Paman,  demi  Allah,  kalaupun  mereka meletakkan matahari di
tangan kananku dan meletakkan bulan di tangan  kiriku,  dengan
maksud  supaya  aku meninggalkan tugas ini, sungguh tidak akan
kutinggalkan,  biar  nanti   Allah   yang   akan   membuktikan
kemenangan itu ditanganku, atau aku binasa karenanya."

--------------------------------------------------

Seketika lamanya Abu Talib masih dalam keadaan  terpesona.  Ia
masih  dalam  kebingungan  antara tekanan masyarakatnya dengan
sikap kemanakannya itu. Tetapi  kemudian  dimintanya  Muhammad
datang   lagi,   yang   lalu   katanya:   "Anakku,  katakanlah
sekehendakmu. Aku tidak akan menyerahkan  engkau  bagaimanapun
juga!"
 
http://media.isnet.org/islam/Haekal/Muhammad/index.html 

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...