Senin, Juni 26, 2006

= Saat Umrah & Masuk Islamnya Khalid bin Walid =

Sekarang  kaum  Muslimin  sudah mulai menyusur dari arah utara
Mekah. Abdullah b. Rawaha  ketika  itu  memegang  tali  keluan
al-Qashwa'  sedang  sahabat-sahabat  besar  lainnya  berada di
sekeliling  Nabi  'alaihissalam.  Barisan  yang  berjalan   di
belakang  mereka  itu  terdiri  dari orang-orang yang berjalan
kaki dan yang duduk  di  atas  unta.  Begitu  Rumah  Suci  itu
terlihat  dihadapan  mereka  serentak  kaum Muslimin itu semua
bergema dalam satu suara berseru: Labbaika,  labbaika!  dengan
hati  dan  jiwa  tertuju  semata kepada Allah Yang Maha Agung,
berkeliling dalam satu lingkaran dengan penuh harap dan hormat
kepada  Rasul  yang telah diutus Allah dengan membawa petunjuk
dan  agama  yang  benar,  yang  akan  mengatasi  semua  agama.
Sebenarnya  ini  adalah  suatu  pemandangan  yang sungguh unik
dalam sejarah, yang dapat menggetarkan segenap penjuru  tempat
itu,  dan yang telah dapat menawan hati orang musyrik ke dalam
Islam, betapa pun kerasnya mereka bertahan pada paganisma.

Pada pemandangan yang unik itulah mata penduduk Mekah tertaut.
Sementara  suara  yang  keluar  dari kalbu menggema: Labbaika,
labbaika! tetap  menembus  telinga  dan  menggetarkan  jantung
mereka.

Sesampainya    Rasul   di   mesjid   ia   menyelubungkan   dan
menyandangkan kain jubahnya di badan dengan membiarkan  lengan
kanan terbuka sambil mengucapkan:

"Allahuma  irham imra'an arahum al-yauma min nafsihi quwatan."
("Ya Allah, berikanlah rahmat  kepada  orang,  yang  hari  ini
telah memperlihatkan kemampuan dirinya.")

Kemudian  ia  menyentuh  sudut  hajar  aswad  (batu hitam) dan
berlari-lari kecil, yang diikuti  oleh  sahabat-sahabat,  juga
dengan berlari-lari. Setelah menyentuh ar-rukn'l-yamani (sudut
selatan) ia berjalan biasa sampai menyentuh hajar aswad,  lalu
berlari-lari  lagi berkeliling sampai tiga kali dan selebihnya
dengan berjalan biasa.  Setiap  ia  berlari  kedua  ribu  kaum
Muslimin  itu  juga  ikut berlari-lari, dan setiap ia berjalan
mereka pun ikut pula berjalan. Dalam pada  itu  pihak  Quraisy
menyaksikan  semua itu dari atas bukit Abu Qubais. Pemandangan
ini sangat mempesonakan mereka. Tadinya orang  bicara  tentang
Muhammad  dan  sahabat-sahabatnya  itu,  bahwa  mereka  sedang
berada dalam kesulitan, dalam keadaan susah payah. Tetapi  apa
yang  mereka lihat sekarang ternyata menghapus segala anggapan
tentang kelemahan Muhammad dan sahabat-sahabatnya itu.

Karena bersemangatnya dalam  saat  seperti  itu,  Abdullah  b.
Rawaha  bermaksud  hendak  melontarkan  kata-kata  yang berisi
teriakan perang ke muka Quraisy. Tetapi segera  dilarang  oleh
Umar, dan Rasul juga berkata kepadanya:

"Sabarlah, Ibn Rawaha; atau ucapkan  sajalah:  La  ilaha  illa
Allah    wahdah,    wanashara    abdah    wa'a'azza    jundah,
wakhadhala'l-ah-zaba wahdah." ("Tiada tuhan selain Allah  Yang
Tunggal,  Yang  telah menolong hambaNya, memperkuat tentaraNya
dan menghancurkan Sendiri musuh yang bersekutu.")

-------------------------------------------

Kaum Muslimin sudah sampai kembali dan sudah menetap  lagi  di
Medinah.   Dalam   pada   itu   Muhammad   pun   yakin  bahwa
'umrat'l-qada' itu  telah  meninggalkan  pengaruh  yang  cukup
besar  dalam  hati Quraisy dan seluruh penduduk Mekah. Juga ia
yakin  bahwa  sebagai  akibat  semua  itu  akan  timbul   pula
peristiwa-peristiwa penting yang berjalan cepat sekali.

Sejarah  telah  membenarkan  perkiraannya. Begitu ia berangkat
kembali ke Medinah, Khalid  bin'l-Walid  -  Jenderal  Kavaleri
kebanggaan  Quraisy dan pahlawan perang Uhud itu telah berdiri
di tengah-tengah sidang masyarakatnya sendiri sambil berkata:

"Sekarang nyata sudah bagi setiap orang yang berpikiran sehat,
bahwa Muhammad bukan tukang sihir, juga bukan seorang penyair.
Apa yang dikatakannya adalah firman Tuhan  semesta  alam  ini.
Setiap  orang  yang  punya  hati  nurani  berkewajiban menjadi
pengikutnya."

'Ikrima b. Abi Jahl merasa ngeri sekali mendengar kata-katanya
itu.

-----------------------------------------------------

Sekarang  Khalid sudah pergi meninggalkan Mekah ke Medinah. Ia
menggabungkan diri ke dalam barisan Muslimin

Sesudah Khalid, ikut pula 'Amr bin'l-'Ash dan 'Uthman b. Talha
penjaga  Ka'bah,  masuk  Islam. Dengan masuknya mereka kedalam
agama Islam,  maka  banyak  pula  penduduk  Mekah  yang  turut
menjadi  pengikut  agama  ini. Dengan demikian kedudukan Islam
makin menjadi kuat, dan terbukanya pintu Mekah  buat  Muhammad
sudah tidak diragukan lagi.
 
http://media.isnet.org/islam/Haekal/Muhammad/index.html 

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...